Jagat perbikeran klub dan komunitas di Indonesia sempat dibuat heboh dengan pemberitaan Ibu Guru Tika Meiristika tentang cuitannya di FB tentang kekesalannya bertemu biker klub dan komunitas saat di jalan, hingga akhirnya Bu Guru ini meminta maaf serta menandatangani surat pernyataan dengan materai diatasnya oleh salah satu klub di daerah tersebut.
Dalam pernyataan yang membuat heboh jagat perbikeran klub dan komunitas disini saya ingin membahas tentang pernyataan Bu Guru tersebut :
- Apa sih gunanya Klub Motor dibentuk
Jelas disini dibentuk untuk menjalin silahturahmi antar biker dalam hobi yang sama dimana di dalam klub motor ada sebuah rule yang membuat klub motor tersebut ada istilah Persaudaraan Tanpa Batas, yang artinya tidak membedakan status, bendera dan merek motor.
- Apakah merupakan ajang Kesombongan
Setahu saya klub dan komunitas motor hanya menyombongkan kebanggaannya saat motornya keren saat di modif, bagaimana saat di jalan…??? hal ini tergantung dari sikap anggotanya sendiri, di dalam rule setiap klub dan komunitas gak ada istilah wajib arogan di jalan, malah sebaliknya kudu safety riding dan menghormati sesama pengguna jalan lainnya.
Namun tidak bisa dipungkiri jika banyak diluar sana masyarakat seperti Bu Guru ini menganggap biker klub dan komunitas arogan saat riding, disini saya setuju namun tidak semua biker klub dan komunitas melakukan hal tersebut, kita tahu saat ini tipis sekali seorang biker disebut sebagai anggota atau non anggota klub dan komunitas, biasanya anggota klub dan komunitas terlihat dari dandanan motornya yang berbeda dari biker non komunitas, namun saat ini, aksesoris yang dipakai anggota klub dan komunitas juga banyak dipakai oleh biker non komunitas sehingga banyak di jalan ditemui tanpa adanya stiker ID komunitas, biker non komunitas terlihat seperti biker komunitas.
Namun memang gak semua seperti itu, masih ada juga yang bersikap baik di jalan namun karena ulah salah satu maka bakal merusak citra biker secara keseluruhan baik itu biker klub dan komunitas maupun non komunitas.
- Apakah Konvoi jalannya harus milik sendiri, disuruh minggir dan di klakson berkali kali…???
Sampai saat ini jujur masih merupakan pro kontra baik dari sisi rekan2 biker maupun dari masyarakat, namun jika kita melihat dari semua sisi yang tentunya sisi yang baik maka terlihat satu titik dimana sudah seharusnya gak main klakson jika kondisi tidak memungkinkan untuk meminta jalan, karena klakson tersebut bisa memicu emosi apalagi dikala macet, jadi seyogyanya rekan-rekan biker jangan memainkan klakson secara sembrono kala lalu lintas padat, karena saya tahu banget klakson rekan2 biker banyak yang gak standart dan suaranya juga keras banget, hal ini yang bisa membuat emosi pengendara lain menjadi salah tangkap.
- Kegiatan Positif Klub dan Komunitas Motor
Banyak sekali kegiatan positif yang mungkin gak banyak terekspose oleh masyarakat, sebagai contoh ada biker komunitas Verza Surabaya Solidarity, yang selalu jika berwisata ke pantai selalu membawa trash back untuk memungut sampah-sampah yang ditinggalkan oleh pengunjung, gak hanya dapat satu kantong full trash back, namun bisa 2 hingga 3 kantong full sampah, bahkan di kegiatan yang lain ada rekan2 biker yang rela malam2 sampai dini hari mengecat jalan berlobang sebagai tanda untuk keselamatan pengguna jalan lain dan mencabuti paku yang menyiksa pohon dan sering kali menjebak pengendara jalan lain di jalanan, mereka lakukan saat masyarakat nyenyak dengan bantal dan gulingnya di rumah.
Dan banyak sekali kegiatan sosial lainnya baik yang terekspose dan sama sekali tidak terekspose, intinya disini jika BUKAN KITA TERUS SIAPA LAGI.
- Kata “BAGI YANG MERASA ANGGOTA KLUB MOTOR”
Nah ini yang menggaris bawahi semua, jika tidak semua klub dan komunitas motor seperti yang telah dituduhkan, andai saja kata OKNUM dimana OKNUM biker Komunitas dan klub daerah Bu Guru dan mungkin disebutkan namanya sekalian, munkin jagat dunia biker klub dan komunitas gak akan seheboh ini.
Lagian kasus ini sudah banyak sekali diperbincangkan dan diungkapkan oleh beberapa anggota masyarakat, jadi sudah tugas anda sebagai bagian dari biker klub dan komunitas Indonesia untuk memperbaiki citra baik nama biker di Indonesia ini, karena sudah pasti seperti kejadian ini, akibat ulah salah satu komunitas atau biker maka dapat merusak nama baik secara keseluruhan.
Semoga kejadian ini dapat diambil hikmah dan menurut saya, penyataan dengan materai tersebut sebenarnya tidak perlu, karena Bu Guru ini hanya mengungkapkan kekesalannya saja, justru kita sebagai Biker Klub dan Komunitas lebih bijak untuk menyingkapi masalah ini, karena kejadian ini memang benar-benar dialami oleh Bu Guru ini, bukan di rekayasa atau sengaja menjelekkan biker klub dan komunitas se Indonesia.
Dan jika misal dibalik, bagaimana jika biker klub dan komunitas nya yang menandatangani pernyataan untuk bersikap yang terlihat arogan di jalan dan mengganggu pengguna jalan lain ya gak mungkin to masbro, karena hal tersebut kembali lagi kepada diri kita masing2 untuk menjadi biker yang selalu mengutamakan SAFETY RIDING dan Menghormati sesama pengguna jalan yang lain.
Baca artikel lainnya :
- Mpm Honda Jatim Gelar Cari Aman Skill Competition 2023
- New Honda PCX160 Hadir dengan Warna Terbaru
- Cari_Aman Menikung Kenali Tekniknya
- MPM Honda Jatim Tingkatkan Layanan Dengan Berikan Garansi Rangka 5 Tahun untuk Semua Model
- Jelang Akhir Tahun, New Honda ADV160 Hadir dengan Warna Baru
- Final Battle Honda Modif Contest 2023 Hadirkan Karya Terbaik dan Inspiratif
- Sebanyak 24.8 Ribu Bikers Padati Ajang Honda Bikers Day 2023 Rampal Malang
- Harga Jatim Rp 25,9 Juta, Suzuki Resmi Luncurkan Burgman Street 125 EX
- Honda Berikan Garansi Rangka 5 Tahun, Berlaku untuk Semua Model
- Blogger Jatim Live Streeaming & Drama Kekacauan Bus Di MotoGP Mandalika 2023 (Part 2)
Kontak Admin :
WA : 081554492800
Email : [email protected]
FB Fans Page : otobalancing
Twitter : @priyo_verza
IG : otobalancing
Youtube : Verza Rider
Salam satu aspal cak….